Selamat datang di Lembaga Ketahanan Desa (LEMHADES), mitra terpercaya Anda dalam transformasi desa tertinggal menjadi desa berdaya dan sejahtera. Mulai tahun 2024, LEMHADES berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif bagi empat kelompok GEDSI (Gender, Disability, dan Social Inclusion) di desa-desa paling tertinggal, yaitu Perempuan Kepala Keluarga, Penyandang Disabilitas, Lansia, serta Anak-Anak yang terindikasi kurang gizi / mungkin stunting.
Visi Lemhades adalah menjadi Lembaga terpercaya untuk melahirkan sosok pemimpin tingkat perdesaan dan mendukung pemerintah dalam percepatan hasil-hasil pembangunan yang mensejahterakan rakyat, serta terciptanya ketahanan Desa. Misi utama kami adalah Pemberdayaan dan pendampingan pelaku ekonomi dan bisnis perdesaan.
Pemberdayaan sumber daya manusia perdesaan (Kepala Desa dan Perangkatnya, serta serta masyarakat pada umumnya) guna meningkatkan kapasitas, produktifitas dan profesionalisme melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, pemberdayaan, pendampingan dan advokasi, bela negara, serta bentuk lainnya untuk mengoptimalkan pencapaian hasil-hasil pembangunan dan ketahanan desa/wilayah perdesaan berkelanjutan.
Ketahanan desa/wilayah perdesaan adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mampu bertahan dan beradaptasi terhadap berbagai tantangan, seperti bencana alam, gangguan ekonomi, dan perubahan sosial. Desa / wilayah perdesaan dirancang untuk mandiri, berkelanjutan, dan mampu pulih dengan cepat dari situasi buruk. Tujuan dari Ketahanan Desa adalah untuk menciptakan komunitas yang tidak hanya mampu bertahan dari krisis namun juga mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan. Dengan mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan, membina jaringan sosial yang kuat, dan memastikan kesiapan, desa/wilayah perdessan bertujuan untuk membangun masa depan yang lebih berketahanan dan mandiri
Bela Negara adalah konsep yang mengacu pada usaha dan kewajiban setiap warga negara untuk mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara dari berbagai ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Konsep ini mencakup berbagai aspek, termasuk kesiapan fisik, mental, dan sikap dalam menghadapi ancaman yang bisa datang dalam bentuk militer, non-militer, ideologi, ekonomi, sosial, dan budaya
Program Telur Rebus Gratis (TRG) adalah langkah strategis yang dirancang untuk meningkatkan gizi dan mendukung perekonomian lokal di daerah pedesaan dengan menyediakan telur rebus gratis untuk anak-anak di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan sekolah dasar. Program ini melibatkan tiga komponen utama: LEMHADES (Lembaga Ketahanan Desa) sebagai koordinator, pencari dana, pemantau, dan pelapor; BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai pemasok telur rebus yang bekerja sama dengan peternak lokal; dan PAUD serta sekolah dasar sebagai penerima manfaat. Strategi ini memastikan pendekatan yang komprehensif dalam mempersiapkan SDM Unggul dimasa depan dan mendorong terwujudnya Desa Mandiri.
PAUD sebagai kelompok umur yang rentan masalah gizi, bila makanan mereka tidak diperhatikan secara serius akan berdampak pada performa belajar di sekolah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia. Edukasi makanan sehat harus diberikan sedini mungkin supaya PAUD sebagai calon SDM Unggul , terbiasa dan menjalani perilaku makan sehat. Program TRG tidak saja memerikan edukasi secara teori tapi juga pemahaman yang didapat dengan praktek langsung.
Program PRG akan mengkondisikan ekosistem yang memicu sebuah produktifitas. Permintaan akan telur rebus akan merespon produksi telur . Kegiatan produsi telur akan merespon permintaan akan bibit, pakan dan prasarana yang lain. Efek yang terjadi adalah efek domino, yang memberikan peluang bagi warga desa tersebut untuk saling bersinergi. Inilah situasi yang bila dapat dijalankan secara berkelanjut akan mengantarkan desa yang bersangkutan menjadi desa mandiri.